OKI, Pelopor Sumatera.com- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Komering Ilir (OKI) melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten OKI terus konsisten dalam melaksanakan berbagai aksi konvergensi penurunan stunting. Salah satunya dengan melaksanakan Rapat Koordinasi Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2024. Rabu,(08/05/2024)

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Ogan Komering Ilir, Saparudin menyampaikan delapan aksi konvergensi penurunan stunting antara lain dimulai dari analisis situasi, perencanaan, pelaksanaan program, penguatan regulasi, pembinaan Kader Pembangunan Manusia (KPM), penguatan manajemen sampai review kinerja tahunan percepatan penurunan stunting.

“Rembuk stunting ini kita lakukan untuk memastikan integrasi pelaksanaan intervensi penurunan stunting secara bersama-sama antara seluruh komponen, baik itu pemerintah daerah, pemerintah desa, lembaga non pemerintah dan masyarakat,”jelas Saparudin

Berdasarkan Peraturan Presiden 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, ditargetkan angka prevalansi stunting di Indonesia pada tahun 2024 sebesar 14persen. Sedangkan untuk Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2024 angka prevalansi stunting ditargetkan sebesar 14,33persen.

Khususnya di Kabupaten Ogan Komering Ilir, berdasarkan SSGI tahun 2022, prevalensi stunting di Kabupaten Ogan Komering Ilir turun dari 32,2persen di tahun 2021 menjadi 15,1persen atau turun sebanyak 17,1 persen di tahun 2022.

Berdasarkan pendataan keluarga tahun 2023 jumlah keluarga beresiko stunting mengalami penurunan pada semester satu berjumlah 39,73persen, di semester dua berjumlah 34,50 persen.

“Terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada semua penggerak atas upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten OKI, yang telah melakukan berbagai upaya dan inovasi program demi mendukung visi dan misi Kabupaten OKI. Saya berharap, semua pihak bisa dapat terus memperkuat sinergitas sehingga Kabupaten bisa konsisten untuk menurunkan prevelensi stunting hingga mampu mencapai target nasional prevalensi angka 14persen,”papar Pj Bupati OKI, Asmar Wijaya.

Sementara itu, Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan M Jumliadi menyampaikan perjuangan mencegah dan menurunkan stunting ini tidak sulit selama koordinasi, komunikasi dan kerjasama yang baik dari semua pihak.

“Tantangan tentu selalu ada, namun jadikan tantangan tersebut sebagai semangat dan dorongan kita semua dalam menjalankan komitmen bersama. Harapan kedepan semoga upaya kita dalam pencegahan dan penurunan stunting yang ada di Kabupaten OKI, dapat terwujud dan semoga kita tetap semangat dan optimis dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai pelayan masyarakat,”ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan pemberian SK PPPK PLKB (Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana) kepada 45 orang yang ditempatkan dimasing-masing kecamatan yang ada di Kabupaten OKI. (sbn/rel)

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *